Curug Benowo Purworejo


Curug Benowo Purworejo - Kecintaan terhadap potensi desanya membuat sekelompok warga Desa Benowo bergotong royong menggali potensi wisata desanya. Salah satu desa di Purworejo yang menyimpan banyak potensi wisata ini kian dipercantik di tiap titik, salah satunya Curug Benowo.

Curug Benowo berlokasi di Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dari Kota Purworejo ditempuh sekitar satu jam perjalanan, juga dari Kulon Progo, Yogyakarta. Tak jauh dari Balai Desa Benowo, Anda tinggal mengikuti petunjuk jalan ke Curug Benowo.

Air terjun terbesar di desa wisata ini kian elok sejak enam bulan belakangan. Sekelompok warga yang dikomandoi Afdholudin, dari Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) mempercantik Curug Benowo agar lebih bisa dipromosikan sebagai destinasi unggulan desanya.

Saat KompasTravel berkunjung ke sana dalam acara Famtrip Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jawa Tengah, terlihat air terjun besar yang sudah dipercantik dengan taman-taman bunga.

Tak hanya itu, dahulu yang belum memiliki fasilitas kamar mandi, parkir, dan pendopo bagi bagi wisatawan pun kini tersedia. Di sudut lahan datar curug tersebut pun sedang dibuat bagunan baru, ternyata itu diperuntukan sebagai taman baca.

“Pokoknya kita lakukan apa yang disarankan oleh konsultan pariwisata yang dulu berkunjung ke sini, juga saran-saran dari wisatawan, walau semua masih dikelola sukarela warga,” ujar Khalimi, pengelola obyek wisata tersebut yang juga tergabung dalam Pokdarwis Desa Benowo.

Selain bisa menikmati suasana segarnya udara di tengah desa yang masih alami, wisatawan juga bisa berfoto dengan properti alam yang tak kalah bagus dari studio. Terdapat bunga-bunga aneka warna, jembatan bambu, tulisan-tulisan unik, juga di atas hammock.

Warga juga membendung air yang turun dari atas, dengan menggunakan karung pasir. Sehingga terbentuk genangan air di bawah curug, diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin berendam hingga berenang. Kedalamannya hanya sekitar 70 centimeter.

Suasana alami masih sangat kental terasa di curug ini. Terdengar gemuruh air terjun dari ketinggian 30 meter, dengan debit yang cukup besar di musim hujan, diselingi sautan binatang seperti burung dan jangkrik menandakan keasriannya.

Pengelola pun hanya mengandalkan retribusi parkir Rp 2.000 dan biaya masuk secara sukarela bagi wisatawan. Rumah warga di sekitarnya, menjual menyediakan makanan tradisional seperti pisang rebus, kopi dan geblek, sebuah makanan khas Desa Benowo. (Sumber : Kompas )

Subscribe to receive free email updates: